Dokumentasi Observasi Asaboy


dokumentasi observasi
Kadang ketika kita semakin berharap akan sebuah kesempurnaan, yang terjadi malah sebaliknya. Rencana yang dipersiapkan sudah sedemikian matang, tapi kenyataan berkata lain.

Just like yesterday...





Seharusnya kemarin saya bisa menulis tentang perkembangan pemelajaran Asaboy dan submit tugas IIP. Tapi ya, rencana tinggallah rencana.
Tugas memang belum di-submit. Tapi sebelum tidur malam kemarin, saya dan papoy sempat membaca bareng buku saku Pandu 45 yang ditulis oleh Pak Dodik dan Ibu Septi tentang bagaimana cara mengetahui minat dan bakat anak secara tepat.

Untuk konten buku tersebut, saya nggak bisa bagi di sini karena memang hanya diperuntukkan bagi kalangan terbatas. Tapi yang menjadi catatan dan bisa diaplikasikan di dalam proses pencarian minat dan bakat Asaboy adalah, kami berdua sepakat untuk melaksanakan observasi berdua.

tampilan Google Sheets

Hasil observasi harian tersebut nantinya akan kami catat secara bergantian di dalam sebuah berkas di Google Sheets. Kenapa kami memilih untuk menggunakan Google Sheets?
1. Kemudahan akses. Sheets dapat diakses via laptop maupun ponsel, cukup dengan menginstal aplikasinya di dalam ponsel dan terhubung ke internet. Jadi, kami bisa segera mencatat kapanpun dan dimana pun juga. :)
2. Up to date. Setiap ada pembaruan catatan dari saya ataupun papoy, semua tercatat secara real time, tanpa ada delay. Jadi kalau ada suntingan atau tambahan dari papoy, saya bisa tahu karena tercatat semua di berkas tersebut.
3. Private. Sejauh ini,berkas tersebut hanya bisa diakses oleh saya dan papoy.

Yang bikin saya senang sih, papoy kali ini  excited dengan proses pendokumentasian usaha kami dalam menemukan minat dan bakat Asaboy. Selain merasa ada teman seperjuangan, observasi ini membuat diskusi ringan kami di rumah menjadi berbobot. Kami harap observasi ini nantinya juga bisa kami gunakan sebagai catatan dari kami untuk gurunya di sekolah.

Jadi Asaboy kayak punya dua rapor, di rumah dan di sekolah. Karena kami ingin Asaboy dapat penilaian yang valid. Bukan cuma dari kacamata kami sebagai orang tua. Khawatirnya, pandangan kami sudah terkontaminasi "sindrom anak sendiri", yaitu sebuah gejala di mana orang tua selalu memandang baik terhadap anaknya. Hal ini juga untuk mendeteksi apakah ada perbedaan perilaku ketika Asaboy berada di dalam dan di luar rumah. Ini karena ada pengalaman menangani siswa/i yang berperilaku berbeda antara di rumah dan di sekolah. huhuhu.. semoga sih Asaboy nggak ya, nak.
Just be true to yourself.. kiss.. kiss.. 

Rapor versi kami memang lebih fleksibel dan tidak terstruktur sebagaimana buku rapor yang digunakan sekolah Asaboy. Tapi entah kenapa, saya semangat banget ngerjain proyek rapor Asaboy ini. Rasanya senang aja gitu, mengamati Asaboy sekaligus membuat dokumentasi untuk perkembangan dia. Semoga dokumentasi ini bisa bermanfaat untuk masa depan Asaboy nantinya ya, nak.

Amin. We hope so. Love you so, boy.





#Day6
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Photo by Nick Morrison on Unsplash

Comments