Pernah dengar tentang skoliosis?
Makanan apa ya, itu? Hehe... No, itu bukan makanan, apalagi gaya-gayaan.
Menurut spine-health.com, skoliosis adalah istilah untuk suatu kondisi kelainan tulang belakang.
Kondisi tulang belakang yang normal adalah berbentuk tegak lurus dari bawah tulang tengkorak, leher, hingga tulang ekor. Nah, bagi penyandang (bukan penderita) skoliosis, tulang belakangnya berbelok (twisted) sehingga membentuk huruf C (satu kurva) atau huruf S (dua kurva).
Skoliosis bukan penyakit, sehingga skoliosis tidak dapat disembuhkan. Jadi, gimana dong?
Skoliosis hanya bisa diluruskan alias ditata laksana. Penatalaksanaannya sendiri tergantung dari kondisi kurva dan usia si penyandang skoliosis. Sebelum usia 18 tahun, akan disarankan untuk memakai brace untuk menekan kurva dan membentuk postur tulang belakang normal.
Tapi, kalau sudah lewat dari 18 tahun, ya..kondisi tulang belakang yang membengkok akan berusaha diluruskan melalui operasi dengan pemasangan pen yang terbuat dari titanium. Permanen? Yap! permanen.
Aman? ya aman... eh tapi tergantung kondisi masing-masing penyandang skoliosis, sih. Tergantung bengkoknya dimana, dan seberapa besar derajat kebengkokannya. Biasanya untuk penyandang skoliosis dengan derajat kebengkokan 50< derajat, maka akan disarankan untuk operasi. Tentunya operasi skoliosis ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. Kabar baiknya,sejak BPJS diberlakukan, sudah banyak penyandang skoliosis yang mendapatkan fasilitas operasi dan perawatan secara gratis.
Berdasarkan tipenya, skoliosis dibagi menjadi tiga: congenital scoliosis, idiopathic scoliosis dan neuromuscular scoliosis. Si congenital scoliosis ini adalah kelainan tulang belakang yang terjadi karena pembentukan tulang belakang yang tidak sempurna, sedangkan si idiopathic scoliosis adalah skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya. Sepertinya, hanya Tuhan aja yang tahu kenapa. Hehe. sementara neuromuscular scoliosis adalah skoliosis yang biasanya disebabkan oleh melemahnya jaringan otot dan saraf pada para penyandang cerebral palsy dan spina bifida.
Secara fisik, biasanya skoliosis mild nggak begitu nampak dari luar. Namun, kalau sudah tahu punya skoliosis sebaiknya ditangani. Lebih awal, lebih baik. Karena, seiring pertambahan usia, maka tingkat kurva akan semakin bertambah akibat daya gravitasi.
Resiko akibat skoliosis adalah berkurangnya kinerja organ di dalam tulang rusuk seperti jantung dan paru-paru akibat tertekan oleh tulang. Bahkan, ada yang bisa menyebabkan kelumpuhan. Serem ya?
Ya, makanya.. just do something to hold it, okay.. (ngomong sambil ngaca)
Makanan apa ya, itu? Hehe... No, itu bukan makanan, apalagi gaya-gayaan.
Menurut spine-health.com, skoliosis adalah istilah untuk suatu kondisi kelainan tulang belakang.
Kondisi tulang belakang yang normal adalah berbentuk tegak lurus dari bawah tulang tengkorak, leher, hingga tulang ekor. Nah, bagi penyandang (bukan penderita) skoliosis, tulang belakangnya berbelok (twisted) sehingga membentuk huruf C (satu kurva) atau huruf S (dua kurva).
Skoliosis bukan penyakit, sehingga skoliosis tidak dapat disembuhkan. Jadi, gimana dong?
 |
| Gambar: http://www.countrysidechiropractic.net/ |
 |
| Gambar: http://scoliosisbrace.ca/ |
Aman? ya aman... eh tapi tergantung kondisi masing-masing penyandang skoliosis, sih. Tergantung bengkoknya dimana, dan seberapa besar derajat kebengkokannya. Biasanya untuk penyandang skoliosis dengan derajat kebengkokan 50< derajat, maka akan disarankan untuk operasi. Tentunya operasi skoliosis ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. Kabar baiknya,sejak BPJS diberlakukan, sudah banyak penyandang skoliosis yang mendapatkan fasilitas operasi dan perawatan secara gratis.
 |
| Gambar: http://www.hopkinsmedicine.org/ |
Secara fisik, biasanya skoliosis mild nggak begitu nampak dari luar. Namun, kalau sudah tahu punya skoliosis sebaiknya ditangani. Lebih awal, lebih baik. Karena, seiring pertambahan usia, maka tingkat kurva akan semakin bertambah akibat daya gravitasi.
Resiko akibat skoliosis adalah berkurangnya kinerja organ di dalam tulang rusuk seperti jantung dan paru-paru akibat tertekan oleh tulang. Bahkan, ada yang bisa menyebabkan kelumpuhan. Serem ya?
Ya, makanya.. just do something to hold it, okay.. (ngomong sambil ngaca)
Comments
Post a Comment