Belajar Untuk Mengajar



Tak kenal maka tak sayang.
Kalau anak tak kenal uang, maka tak sayang uang.
Analogi sederhana yang (seharusnya) bisa kita pahami dengan sekali baca.
Tapi kadang sebagai orang dewasa yang sok punya banyak kesibukan, konsep sesederhana itu saja sulit untuk dipahami (dan dilakukan!)



Sampai hari ke-6 perjalanan #CerdasFinansial di kelas IIP Bunda Sayang ini, kami semakin merasa bahwa sebetulnya, dalam semua materi yang ada di dalam Kuliah IIP, itu ditujukan bukan untuk mendidik anak, tapi mendidik orang tua. Sebagaimana tagline yang biasa digaungkan di berbagai akun sosial media IIP, For the things to change, I must change first

Ibu Septi dan pak Dodik memahami betul, tidak akan ada anak yang baik, tanpa ada orang tua yang baik. Karena anak belajar dari orang tua, disiarkan secara langsung, setiap hari, jam, menit, bahkan detik.

Apa yang kita perlihatkan, maka itu yang akan anak lakukan. Bukan apa yang kita katakan.
A post shared by Inne R.A. (@inne.ra) on

Di materi Cerdas Finansial ini, bukan saja Asaboy yang belajar mengelola keuangan, tapi kami-orang tuanya- yang lebih banyak belajar, sekaligus mengajarkan bagaimana cara mendapatkan uang secara halal dan mengelolanya agar kehidupan kami tidak "dikelola oleh uang".



Sounds easy but it's difficult as hell.

Saya yang sebelumnya cuek dan tidak peduli dengan berapa harga yang harus saya bayar untuk sebuah produk, sekarang saya selalu mengingat harga barang.
Saya yang sebelumnya selalu heran dengan orang yang ngebela-belain keliling dari satu warung ke warung lainnya, supermarket ke supermarket lainnya demi selisih harga dua ribu, sekarang saya ngebelain jalan lebih jauh ke warung yang menjual telur 1 kg dengan selisih harga seribu perak.
Demi apa?

Demi hidup yang lebih baik.

Dulu saya nggak pernah khawatir ada berapa uang yang tersisa di dompet saya. Bukan karena saya banyak uang, tapi karena keyakinan dan percaya diri yang luar biasa bahwa Allah akan kasih saya rejeki sesuai kebutuhan saya. Tapi memang, ketika saya butuh, Allah pasti kasih, alhamdulillah.

Lalu kemudian saya switch lagi mindset saya. Lah wong nggak diatur dengan baik saja, Allah masih percaya saya untuk kasih rejeki terus, gimana kalau diatur dengan baik?

Innamal a'malu bin niat

Segala sesuatu tergantung dari niatnya.

Niat saya sebenarnya, biarlah Allah yang tahu. Tapi dengan tulisan ini, saya cuma mau bilang bahwa, ketika kami mulai mengelola uang (dengan administrasi yang baik), kami merasa bahwa hidup kami lebih teratur dan terukur. Walaupun tujuan finansial kami masih jauuuuh banget dari target, tapi rasanya kok masih masuk akal. Masih bisa tercapai, insyaallah.

Mengajarkan pengelolaan uang ke Asaboy hanyalah sebuah alat agar kami bisa mengelola uang secara mandiri. Balik lagi, sebelum Asaboy bisa mengelola uang, maka kami-orang tuanya- harus bisa mengelola uang lebih dulu.

Tabik! 

#Day6
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 


 



Featured Image: Photo by Mathieu Turle on Unsplash

Comments