Belajar Belanja


Never spend your money before you have it. --Thomas Jefferson

Kutipan di atas mudah dibaca dan diucapkan, namun sulit dilakukan. Ya iyyalah, di era serba mudah seperti sekarang ini, di mana meminjam uang lebih mudah daripada mencari uang, rasanya semua orang bisa terjebak kapan saja di kekayaan semu.



Menghabiskan uang bisa dilakukan dalam sekejap mata, sementara menghasilkan uang, tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Ini bekal kehidupan penting yang perlu diketahui oleh Asaboy.

Ketika ia meminta mainan kemarin, kami membuat sebuah celengan khusus untuk menyimpan uang untuk membeli mainan. Jadi sekarang, ia punya dua buah celengan: 1 untuk membeli buku dan 1 untuk membeli mainan.

Hari ini, kami ajak Asaboy untuk "survei harga" ke tempat ia biasa membeli mainan. Sebuah toko kelontong di dekat sekolahnya. Kenapa kami ajak survei? Supaya ia tahu berapa banyak uang yang harus ia kumpulkan untuk membeli mainan.

Sepulang sekolah, kami ajak ia ke toko tersebut. Ia langsung menuju lorong tempat mainan tersebut dipajang. Sebelum ke toko tersebut, saya sudah wanti-wanti, "Mas, kita ke warung cuma buat lihat harga, ya. Bukan beli". Lalu ia jawab, "Oke, mami." Lalu kami tos, tanda bahwa kami sudah sepaham.

Ketika sampai di tempat mainan, Asaboy langsung mengambil mainan yang ia inginkan. "Yang ini nih, mami. Mas mau yang ini."
Asaboy menunjukkan mainan yang ia mau

"Okay, coba kita lihat harganya berapa, ya?"
harganya 25000
"Harganya 25000, boy" kata saya. 
"Oke mami. Yuk, kita bayar" balasnya. 
"Eh? kita nggak beli, boy. Cuma lihat harganya dulu aja"
"Mas mau beli, mami. Ini mas bawa celengan. Bayar pake ini aja"
"Uang mas di celengan itu belum cukup."
"Cukup, mami!" nada suaranya sudah mulai meninggi, sepertinya ia kesal dengan kemungkinan ia tidak bisa membawa pulang mainan yang ia mau. 
"Oke, kita tanya mbaknya, ya?"
malah beli es krim
Kami pun melangkah ke kasir dan menanyakan apa uang yang Asaboy pegang cukup untuk membeli mainan tersebut. Untungnya, karena sudah biasa belanja di toko tersebut, saya menjelaskan bahwa saat itu, Asaboy sedang belajar mengumpulkan uang dan ia sedang survei harga. 
Tapi kayaknya saya nggak beruntung hari itu. 
 
"Uangnya mas udah cukup belum ya, teh?" kata saya ke si mbak kasir. 
"Belum, mas. Itu mah cukupnya buat beli es krim" sahut si mbak, polos. 
facepalm

Mendengar kata-kata "es krim", spontan Asaboy langsung melangkahkan kakinya ke freezer es krim. Lokasi yang sudah ia hapal mati di toko tersebut. Ia lupa dengan keinginannya akan mainan, ia lupa dengan celengan. Ia lupa dengan segalanya, kecuali es krim

pilah pilih es krim...

Saya masih "usaha" dengan bilang, 
"Kalau mas beli es krim sekarang, nanti uangnya kurang, dong?"
"Nggak apa-apa, mami. Nanti ada lagi, kok"
Heh? Ada lagi dari Hongkong! ---> pengennya sih ngomong gitu, tapi saya tahan. 
Sabar mak, sabaar...



Hari itu memang Asaboy nggak beli mainan, tapi dia beli es krim. Dengan demikian, mamak hari ini gagal ngajarin Asaboy untuk nabung dulu buat beli mainan, karena uangnya sudah habis dibelikan es krim. 

Paling tidak, hari itu Asaboy belajar "bayar sendiri" dari celengannya. Paling tidak, ia tahu bahwa ia harus menabung untuk membeli apa yang ia inginkan. Hfft... 


 Semangat ya mak, pantang menyerah.. perjalanan masih panjang, maaak.. :D

#Day5
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial  





GIF by Giphy (https://giphy.com/gifs/idiots-AjYsTtVxEEBPO & https://giphy.com/gifs/disney-cinderella-gif-rTLY3bH4M01WM)
Featured Image: Photo by Ali Yahya on Unsplash

Comments