Setelah kemarin Asaboy merengek minta mainan di depan sekolahnya, ia jadi ingat bahwa ia punya celengan di rumah. Tadinya celengan tersebut hanya diisi saja, tanpa ada keinginan untuk dibongkar.
Ketika papoy sudah pulang, ia minta beliau untuk membongkar celengan plastiknya.
"Mas mau beli mainan, pi" katanya.
Mendengar anaknya ngomong gitu, bapaknya menolak. :D
Saya coba merangkul Asaboy. Ia menolak.
Kalau sudah ngambek, biasanya perdebatan kami akan alot. Jadi, kami diamkan saja sampai ia adem. Saya bilang ke bapaknya, bahwa saya sudah telanjur bilang ke Asaboy kalau ia bisa menggunakan uang yang ada di celengan untuk membeli mainan.
Setelah Asaboy agak tenang, saya rangkul dan berusaha mengajaknya ngobrol.
"Boy, mau beli mainan?"
Ia menjawab dengan anggukan.
"Hm.. maaf ya, mami lupa kalau uang di dalam celengan yang itu buat beli buku."
Ia menangis. Kesal. Mungkin merasa tertipu.
"Gimana kalau kita bikin celengan baru aja?"
"Gimana caranya, mi?"
"Kita cari botol bekas di belakang, terus kita isi uang deh, nanti"
"Emang bisa?"
"Bisa.. yuk!"
tes celengan baru |
"Dikasih nama, boy. Supaya botolnya nggak dipakai buat yang lain" saran saya.
Air mukanya berubah riang dan semangat mengambil spidol di tempat pensil.
"Ini celengan mas ya, pi" katanya.
"Iya. kalau mau beli mainan, kumpulin dulu uangnya di sini, ya." kata bapaknya.
celengan baru |
Perjuangan masih panjang. Hahaha..
#Day2
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Comments
Post a Comment