Teman Setia Asaboy



Biasanya anak-anak punya teman setia atau benda kesayangan yang wajib dibawa ke mana pun ia pergi. Salah satu kemenakan saya selalu membawa boneka atau bantal kalau ia pergi menginap di mana saja. Kalau nggak ada benda tersebut, ia jadi nggak bisa tidur.

Kalau Asaboy, selain mainan, benda yang wajib dibawa adalah kertas dan pensil. Kadang nggak harus pensil juga sih, bisa crayon, pulpen, atau apa saja yang penting bisa dipakai untuk menggambar.


Sejak bayi, Asaboy memang tidak punya benda kesayangan. Artinya, tidak ada benda yang wajib dibawa ke manapun ia pergi. Jadi dia nggak ada ketergantungan terhadap benda apapun. Kalau mau tidur, ya tidur aja. (Kecuali "gentong" emaknya, sih.. hahaha)

Semakin besar, kebutuhan Asaboy semakin bertambah. Selain kebutuhan utama seperti menyusu, Asaboy mulai butuh untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam pikirannya. Waktu ia belum bisa menulis, kami selalu bawa beragam mainan sebagai media ekspresi Asaboy. Istilahnya, "obat anteng".

Belakangan ini ternyata kebutuhan mainan sudah berkurang secara signifikan. Buktinya, kalau kami ajak pergi, yang ia kemas di dalam tas mainannya bukanlah mainan, tapi buku kecil saya dan alat tulis. Apakah itu pensil, pulpen, crayon atau pensil warna.
Masih ada beberapa mainan sih, tapi kalau itu ketinggalan, Asaboy santai saja, yang penting emaknya bawa buku kecil dan pensil.

Ketika kami hang out siang ini, kami menyempatkan diri untuk solat dzuhur di musola. Ketika saya sedang solat, Asaboy membuka tas saya dan mulai mengeluarkan isinya satu demi satu.
Ternyata ia mencari buku kecil dan tempat pensil.
Setelah dapat, ia dengan santainya goleran  di atas sajadah dan mulai ngurek-ngurek.

teman setia Asaboy: buku kecil dan pensil
Ia mulai coretannya dengan menggambar pemadam kebakaran dan api. Kemudian sang pemadam akan memadamkan kebakaran tersebut. Di lembar selanjutnya, ia menuliskan beberapa huruf dan barisan angka.

angka dan huruf buatan Asaboy

Naluri iseng emaknya pun muncul. Saya minta ia untuk menunjukkan angka yang saya sebut. Karena ia sedang sibuk "menggambar huruf", maka ketika menyebutkan angka "empat", ia agak emosi. Hahaha

Here's the video 











#Day13
#Tantangan10hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Photo by Thought Catalog on Unsplash dan koleksi pribadi

Comments