Membandingkan Ukuran Irisan Buncis

ilustrasi memasak

Hari ini badan masih ngerentek, jadi kami mau masak yang sederhana tapi cukup nutrisi.
Tadinya malah nggak mau masak, tapi waktu kami mau beli lauk matang, malah nggak ada makanan yang mengundang selera.
Di depan warung lauk matang ada tukang sayur, jadilah kami belanja sayur di sana.




Hari ini kami mau bikin salad. Jieh, gaya. Padahal karena emaknya lagi kelelahan aja jadinya mau masak yang gampang.
Kami belanja sayuran yang cukup beragam; buncis, wortel, jagung manis, kacang merah dan kentang.
Rencananya semuanya akan dikukus beralaskan daun pisang. Lalu, setelah matang akan dimakan bersama dengan mayonaise. Simple yet a bit healthy. 
Semoga bisa bantu recharge badan yang rasanya udah kayak habis digebukin orang sekampung.

Sayurnya sudah, lalu saatnya kami memilih protein untuk lauk. Awalnya saya ingin masak ayam jahe kukus.
Ndilalah, Asaboy menunjuk bungkusan plastik yang tergantung di kayu atas tukang sayur tersebut. Plastik itu berisi air dan tiga ekor ikan mas yang masih hidup.
"Mi, mas mau ikan"
Baiklah, keinginan makan ayam jahe kukus harus dipendam, digantikan dengan ikan mas.

Sesampainya kami di rumah, saya pun langsung menggarap sayuran yang baru saja kami beli.
Melihat saya sibuk di dapur, Asaboy pun mendekati saya pelan sambil bertanya, "Mami, mas boleh bantu?"
Tahu aja emaknya lagi lelah. Saya bilang, "Alhamdulillah.. boleh banget, boy"
A: "Mas bantu apa, mi?"
M: "Sebentar ya, boy". Saya masih menyiangi buncis. Setelah selesai, saya serahkan buncis yang belum dipotong-potong, lengkap dengan pisau dan talenan.

sibuk mengiris buncis dan memasukkannya ke wadah

A: "Ini dipotong, mi?"
M: "Yap"
Kemudian tangan kecilnya pun sibuk mengiris-iris buncis.
Awalnya irisan buncisnya tidak beraturan, ada yang besar, ada yang kecil. Kemudian, saya ajak ia untuk membandingkan.
M: "Boy, lebih kecil mana, yang ini atau yang itu"
A: "Yang ini" Ia menunjuk irisan buncis yang lebih kecil.
M:"Kita kan mau masak salad, boy. Jadi irisnya segini gini aja, boy. bagus nih irisannya"
Lalu ia pun berusaha untuk membuat irisan yang lebih kecil, hampir menyamai ukuran buncis yang ia tunjuk.

Selain meringankan pekerjaan saya di dapur, yang saya suka ketika Asaboy membantu saya adalah, melihat ia belajar untuk melakukan hal sederhana yang mungkin bisa membantu dirinya sendiri kelak. Ya, minimal sudah bisa masak untuk kebutuhan makannya sendiri, nggak merepotkan orang lain.
Di kesempatan memasak bersama ini juga saya bisa menyelipkan materi #MathAroundUs seperti saat ini, membandingkan ukuran irisan buncis dan berusaha bagaimana membentuk irisan buncis yang sama. Well, sambil menyelam minum air, kan?

Semoga betah belajar terus sama mami ya, nak. Amin.






#Day16
#Tantangan10hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Photo by Katie Smith on Unsplash


Comments

  1. Mak inne...nice share...jd lebih reminder lagi, all daily activity yg kliatan simple bisa kita jadikan salah satu jalan tuk pembelajaran tuk our kids ya...asal kita kemas juga dengan baik dan sesuai kebutuhan pembelajaran...tengkyu sharingnya makk...

    ReplyDelete
  2. Keren mas boy...bisa lanjut iris wortel tu...

    ReplyDelete
  3. @mbak Naya: Yap.. bener banget, mbak. Malah biasanya saya yang lebih banyak belajar dari anak. ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment