Timeout

Definition of time–out

  1. 1:  a brief suspension of activity 
(Merriam Webster Dictionary)

pexels.com

Apalah apalah ini judulnya beginian. Timeout. Sepertinya memang itulah kata yang cocok untuk mewakili sesi berpikir yang saya berikan kepada Asaboy. Lah, emang anak umur 4.5 tahun disuruh mikir apa sih?
Mikir untuk menentukan pilihan. Ketika saya sudah kehabisan cara, biasanya timeout ini jadi senjata pamungkas. Mostly, it worked!

Jadi ceritanya tadi pagi mas saya latih mandi sendiri lagi. Awalnya cranky abis. Secara, dia memang habis ngambek gegara papanya berangkat kerja saat dia sedang pup. Biasanya kalau papoy berangkat kerja, dia "nganter" alias sepedahan bareng papanya sampai mulut gang. Tapi karena tadi sudah terlambat, jadi dia ditinggal dan berakhir dengan pundung bin nangis panjang pake lama.

I hugged him tight while he was still sitting on the toilet seat. Sesiapa pun yang melihat adegan pagi tadi bakalan ngakak sih. Ada anak kecil masih duduk di toilet nangis kejer sambil melukin emaknya. Emaknya meluk sambil menahan napas. bau, bok!.. :D

Singkat cerita, tingkat labilitas emosi Asaboy pagi ini makin meningkat. Ya namanya juga lagi ngambek, terus diajak mandi malah makin bertingkah. Paska selesai urusan pup, kami ngobrol di kamar. Saya berusaha membujuknya untuk mandi pagi sendiri. Dia masih keukeuh minta dimandiin. Supaya cepat, katanya. Tapi saya pun keukeuh dia harus mandi sendiri. Bahkan sampai bilang "Iya, sekarang mami mandiin. Terus nanti kalau mami udah meninggal, siapa yang akan mandiin mas?" dan dengan entengnya dijawab, "ya papi, laah.. " Hm, bener juga sih jawabannya. Tapi bukan itu juga maksud saya, kan? Akhirnya saya pun menyusun ulang kata-kata rayuan supaya dia mau mandi sendiri.

S (Saya), A (Asaboy)
S: "mas, ini badan siapa?" (sambil menunjuk badannya)
A: "mas"
S: "kalau kotor, yang ngerasain gatel siapa?"
A:"mas"
S: "kalau mas bisa mandi sendiri, mas bisa bersihin badan mas tanpa nunggu mami, kan?"
A:"iya. tapi mas maunya dimandiin aja, biar cepet. Kalau mandi sendiri kan lama"
S: (put him on face-to-face position while saying), "mas, kamu sudah besar, sudah bisa mandi sendiri dengan cepat dan bersih. Oke?"
Mendengar saya ngomong gitu kelihatan dia agak ragu, tapi ndak lama kemudian dia bilang,
A: "Oke, mas mandi sendiri. tapi temenin ya mami"
S: "Sip!"
Lalu kami pun sama-sama ke kamar mandi dengan hati riang. Tapi emang dasar emak-emak nggak puas, sampai di depan kamar mandi, saya melihat tumpukan cucian piring di sink.

S:"mas, kamu mandi, mami cuci piring ya?"
A: "yah, jangan. nanti aja cuci piringnya"
Terus sayanya ngeyel. Saya maksa bahwa ia akan bisa mandi sendiri tanpa saya temani, lalu saya tinggalkan ia di kamar mandi, menggarap cucian piring kotor.
Nggak lama, ia kabur dari kamar mandi, lari ke kamar tidur. Ngambek, again. Mungkin merasa dibohongi sama maminya. Haduh... jadi berabe lagi, tambah lama lagi.. emang emak tukang nyari gara-gara juga, sih.. wkwkwkwk

Saya longok ia sebentar di kamar lalu bilang, "mas, mami sebentar lagi berangkat. Kalau mas nggak mandi gak apa-apa, tapi jangan ngeluh badannya gatal. Habis cuci piring kita berangkat ya" lalu saya ngeloyor ke dapur, melanjutkan ritual nyupir.

Tanpa sengaja, I gave him timeout session

Kenapa saya bilang tanpa sengaja? karena saat itu sebenernya saya sudah malas ngomong, capek ngebujukinnya. Sementara hari sudah semakin siang dan saya harus segera berangkat ke sekolah.
Eh, ndilalah tahu-tahu terdengar suara air keran dibuka dari kamar mandi. Pas saya tengok, si kecil sedang menyabuni badannya, sambil nyengir. :D

Mau tahu perasaan saya saat itu? Merasa senang dan menang. Dengan timeout yang saya berikan, ternyata ia bisa menentukan pilihan terbaik untuk dirinya.

Tapi ketika saya sedang menuliskan post ini, ternyata saya baru menyadari bahwa saya salah. Saya yang mengingkari janji kepadanya untuk menemaninya mandi, kalakah nyuci piring.. T_T
I'm so sorry, boy :(

Ternyata timeout  bukan saja berguna untuk si kecil, tapi juga sangat berguna untuk saya, emaknya. Timeout saat menuliskan cerita ini, di sini.

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari








Comments