Komunikasi Produktif Dengan Anak (Hari 5)

Practice makes perfect

Itu kata pepatah. Semakin kita mempraktikkan sesuatu, maka kita akan semakin mahir dalam bidang tersebut, ya nggak, maks?

puzzle yang berantakan
Setelah cerita kekalahan saya kemarin, hari ini saya bertekad untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan si kecil. Menjadi ibu memang nggak mudah, tapi hal tersebut adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya.

Pagi ini #Asaboy bermain dengan puzzle-nya. Setelah bermain, ia membiarkan puzzle tersebut berserak di tengah ruangan. Saya mencoba menarik perhatiannya dengan duduk di sampingnya. Ia sedang sibuk bermain mobil-mobilan.

Perlahan, saya coba ajak dia mengobrol
(S: Saya, A: Asaboy)

S: "Mas, suka nggak main puzzle?"
A: "Suka"
S: "Kalau puzzle-nya hilang gimana?"
A: "Sedih"
S: "Supaya nggak hilang, kita beresin yuk puzzle nya mas"
A: "Nggah ah, mas capek" (duh, alesan banget ya?)
S; "Mami bantuin deh beresinnya. Gimana?"
A: "Yang bener, mami? Tapi jangan dibuang, ya?"
S: "Iya.. bener. Nggak mami buang, kok. Yuk?"
A: "yeee... ayo!"

Yay! Sudah rapi kembali puzzle nya
Jadi inget kata bu Peni beberapa waktu lalu, bahwa ketika kita mulai berubah, biasanya anak/ suami malah heran. Hahaa.. makanya Asaboy malah balik nanya, "yang bener, mami?" Karena sebelumnya, setiap mainannya berantakan, saya bilang "oke, mas nggak mau beresin. Kalau mami yang beresin, mami masukin ke tong sampah semuanya" Makanya dia malah takut kalau saya yang beresin.

Huhuhuuhu.. yes, I was that bad before. :(

Makanya kan lagi belajar niiih.. semoga istiqamah yaaa... Amiiin





Comments