Hasil Workshop Doodle Kereta bersama Stabilo |
Saya suka menggambar. Namun, karena kemampuan menggambar ilustrasi saya terletak pada level di bawah 0 alias minus, maka biasanya saya lebih suka doodling. Membuat coretan abstrak yang kelihatan tidak penting bagi orang lain, namun penting buat saya sebagai pelepasan emosi (tsaaah...). Jadi ingat pengalaman diomelin guru SMA karena bagian belakang buku catatan saya selalu penuh dengan doodle random. Hihi.
Untungnya di zaman digital ini kita bisa menyimpan segala kenangan
Nah, waktu saya melihat posting IG mbak Tanti Amelia tentang Workshop Doodle Kereta, saya langsung semangat 45 untuk daftar. Alhamdulillah, masih kebagian tempat. :) Apalagi ketika melihat sponsor utamanya Stabilo. Merk legendaris sejak zaman sekolah ini masih eksis dalam industri kreatif Indonesia sampai sekarang, lho. Waktu SMP, saya suka banget bikin lettering dengan highlighter Stabilo. Warna-warnanya yang ngejreng bisa menyulap lettering jelek jadi keren. Tinggal sret, sret, tambahin shading, jadi deh. Lucunya, dulu saya nggak tahu kalau benda yang dipakai untuk meng-highlight teks di buku itu namanya highlighter. Jadi kalau nyari ke toko buku, pasti saya nanya ke penjualnya,
Mau merk highlighter apapun yang dikasih, ya saya tahunya highlighter itu namanya Stabilo."Mbak, jual Stabilo nggak?"
Katrok, yak? Haha.
Ternyata, produk Stabilo bukan cuma highlighter, tapi banyaak banget seperti pensil warna, crayon, pulpen dan pensil mekanik ergonomis. Lebih lengkapnya bisa dilihat disini.
Workshop ini dibuka oleh Bapak John Roberto selaku Kepala DAOP 1. Selain menyambut para peserta, beliau berharap blogger dapat berperan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut menjaga sarana dan prasarana KRL melalui sosial media dan blognya.
Menurut saya pribadi, kualitas layanan KRL terhadap penumpang saat ini jauh banget jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Gimana nggak? Zaman SMA saya punya love-hate relationship dengan KRL. Saya selalu mengutuk minimnya sarana dan prasarana, tapi juga nggak bisa pindah ke lain hati karena tarifnya yang murah (bahkan gratis kalau nggak beli karcis). Sekarang? Jauh lebih bersih, tertib dan nyaman. Dulu saya nggak pernah membayangkan kalau Indonesia bisa punya integrated ticketing system yang keren seperti saat ini. Belum lagi gerbong wanita, yang walaupun katanya lebih kejam daripada ibukota, tapi realisasi gerbong khusus wanita tersebut merupakan sebuah kemajuan yang luar biasa. Bisa duduk nyaman di ruangan ber-AC tanpa riuh rendah pedagang asongan dan 'pembersih' dadakan itu dulu cuma mimpi. Sekarang? Nyata!
John Roberto, EVP DAOP 1 sedang memberikan sambutan |
Tapi sayangnya, menurut pak John, sampai tahun 2017 ini masih saja ada kasus pelemparan batu ke kereta yang sukses memecahkan kaca jendela kereta. Berdasarkan SOP, kereta dengan kondisi kaca jendela yang pecah tidak diperbolehkan untuk beroperasi dan harus diperbaiki di dipo. Dengan begitu, jumlah kereta yang beroperasi akan menurun. Kalau keretanya sedikit, maka akan terjadi kepadatan penumpang di kereta yang lain. Nah, kalau begitu kan penumpang juga yang rugi?
Belum lagi kasus penjebolan pagar pembatas dan masih tingginya angka kecelakaan di pintu perlintasan kereta akibat kelalaian pengguna jalan.
Setelah selesai sambutan, maka kami pun diberi kesempatan untukmencari inspirasi berkeliling di Stasiun Bogor. Kemudian, acara dilanjutkan dengan menggambar bersama mbak Tanti Amelia. :)
Belum lagi kasus penjebolan pagar pembatas dan masih tingginya angka kecelakaan di pintu perlintasan kereta akibat kelalaian pengguna jalan.
Setelah selesai sambutan, maka kami pun diberi kesempatan untuk
Aksi mbak Tanti dalam Workshop Doodle Kereta |
Doodling kit yang disediakan adalah kertas, pigura dan spidol Stabilo pen 68. Kami diberikan waktu selama kurang lebih 1 jam untuk menggambar bebas dengan tema "Stasiun Bogor di Masa Depan". Mungkin karena saya sedang betah bermain lettering, jadi ketika mencoba menggambar bebas pada hari itu, rasanya kok stuck yah? Akhirnya, saya malah menghabiskan waktu terlalu lama untuk browsing tentang rancangan stasiun masa depan.. haha.
Untung sih, Stabilo pen 68 ini dipakenya enak banget. Jadi, saya yang tadinya bingung jadi bisa membuat gambar yang lebih smooth karena nggak stress dalam proses mewarnai. Jujur, saya paling males main warna, apalagi pakai spidol. Lihat aja di @doodlemom.id. Sebagian besar coretan yang saya buat itu monokromatik alias hitam putih. Terkesan klasik tapi emang dasar gak modal :P
Tapi pakai Stabilo pen 68 ini malah saya jadi ketagihan main warna. Jatah kami hari itu 3 pcs Stabilo pen 68 per orang, dan kalau mau warna lain bisa saling pinjam. Kurang? banget! (anaknya seneng gratisan, haha). Berkat Stabilo pen 68, selesailah doodle saya yang absurd. :P. Tadinya supaya terkesan masa depan, maka dibuatlah space shuttle dengan pesawat mirip UFO di sebelah kiri atas. Tapi kenapa realisasinya lebih mirip jamur daripada pesawat? -_-'
Stasiun Bogor di Masa Depan a la @doodlemom.id |
Untuk mewarnai, sebetulnya saya lebih senang pakai crayon atau pensil warna karena proses pewarnaannya lebih mudah dan teksturnya masih bisa "diakali" kalau main gradasi. Lah kalau pakai spidol kan harus disiplin "menyatukan garis" karena bekas goresannya terpampang nyata. Tapi itulah uniknya si Stabilo pen 68 ini. Warnanya gampang di-blend. Ternyata menurut mbak Tanti Amelia, si
Stabilo pen 68 ini bisa memunculkan warna baru jika dicampur sedikit air di atas piring porselen. Keren dan hemat, ya?
Rejeki datang pertama. Sarapan bareng mbak Tanti Amelia dan keluarga ^_^ |
Makanya saya masih gagal move on dari acara Workshop Doodle Kereta ini. Sudahlah hati senang, dan perut kenyang, kemarin kami pun masih dapat voucher diskon belanja produk Stabilo di Lazada. Kurang apalagi coba?
Waaah, rasanya pengen borong produk Stabilo disini... Sabar ya, nyicil pelan-pelan. Semoga bisa punya art supplies lengkap dari Stabilo yang kece banget ituh.. Amiiin.
Comments
Post a Comment