Homeschooling

sumber gambar: disini
Homeschooling (HS) alias sekolah-rumah adalah salah satu pola sekolah yang saya taksir untuk diterapkan ke Asaboy.
Namun, sampai saat ini sepertinya belum ada titik kesepakatan antara saya dan sang papoy (ayahnya). Beliau mengkhawatirkan tentang kegiatan sosialiasi yang kurang jika kami memilih konsep HS.

Sepertinya kami harus lebih banyak eksplorasi dan diskusi mengenai hal ini :). Seperti biasa, HS is always been a hot topic to talked about. 

Di tengah segala perbedaan pendapat kami berdua tentang HS ini, saya bersyukur karena saya telah mengenal tentang HS saat usia Asaboy masih belum usia sekolah, dan papoynya pun setuju jika saya menerapkan konsep HS sebelum usia Asaboy menginjak 7 tahun.

So here I am, trying to conceive and convince him. Haha!

Sejauh ini sih, konsep HS yang saya terapkan ke Asaboy berbasis Montessori dan budi pekerti.
Misalnya, belakangan kami memilih untuk membuat mainan sendiri (DIYs) dan mengalokasikan dana mainan ke board books dan pictorial books yang merangsang imajinasi Asaboy untuk bereksplorasi dengan bebas.

Konsep Montessori yang kami terapkan adalah melatih kemandirian Asaboy dalam kehidupan sehari-hari, antara lain adalah:
a. Pada saat makan sendiri, jika berantakan,  maka Asaboy yang akan membereskan semampunya. Ingat, semampunya.. ya namanya juga masih usia 3,5 tahun. Minimal anak kami sudah memahami konsep tanggung jawab :)
b. Meletakkan piring kotor setelah makan di dapur.
c. Meletakkan handuk di jemuran setelah mandi.
d. Mengambil mainan dan menaruh kembali di tempatnya sendiri setelah selesai main. (yang ini masih sering agak ngeyel.. haha)
e. Mengambil gelas dan menuangkan air dari galon sendiri
dan lain-lain.. :)

Alhamdulillah, dengan penerapan konsep Montessori ini, Asaboy bahkan sudah bisa menyalakan/ mematikan lampu kamar sendiri menggunakan kursi plastik. Bahkan mengambil remote AC dan menyalakannya sendiri. Yang membuat saya sering terharu adalah ketika saya sedang memasak, menyapu atau mengepel, biasanya ia akan berkata.. "Mami, lagi apa? Apakah mas boleh bantu?" huuaaa. melted nggak sih? walaupun suka jadi nambah rempong, tapi saya selalu berusaha mengizinkannya untuk "membantu" saya dalam mengerjakan pekerjaan domestik tersebut.

Jadi, apakah nanti mau HS atau tidak, nampaknya saya akan berusaha sebaik mungkin sebelum tiba usia sekolahnya. Semangat! ^_^



-Just My Two Cents-